ARTIKEL

WASPADAI PENYAKIT INI DI MUSIM PANCAROBA

Monday, 30 May 2016

Waspadai Penyakit Ini di Musim Pancaroba

Musim pancaroba juga menjadi ancaman untuk penyakit-penyakit tertentu. Anak-anak khususnya, mudah sekali terkena penyakit di musim ini. Nah, cobalah agar Moms lebih waspada melindungi si kecil di musim pancaroba sehingga ia bisa terhindar dari berbagai penyakit di bawah ini!

1. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) 
Umumnya gejala ISPA dapat berupa demam, batuk, pilek atau bersin maupun sakit tenggorokan. Perubahan lingkungan dari musim hujan ke kemarau merupakan sarana kondusif bagi kuman penyebab ISPA untuk memperbanyak diri. Selain ISPA, penyakit alergi seperti asma atau rhinitis juga sering muncul. Selain itu udara dingin dan kering serta banyak debu juga bisa memicu asma kambuh.

2. Diare
Tingginya volume curah hujan penyebab banjir dan kencangnya angin penyebab debu beterbangan, membuat risiko tercemarnya makanan dan minuman oleh kuman penyebab diare kian meningkat. Infeksi bakteri, parasit, dan virus pada saluran pencernaan yang masuk lewat makanan dan minuman ini kerap diidap anak dan balita karena sistem kekebalan tubuh yang belum optimal. Ketika anak terserang diare, pastikan kebutuhan cairan tubuhnya tetap terpenuhi agar tak dehidrasi, bisa juga dengan memberi cairan oralit untuk menstabilkan elektrolit tubuh.

3. Flu    
Flu dapat ditularkan lewat droplet (cipratan liur) dari batuk atau bersin orang yang menderita flu, serta kontak dengan permukaan yang terkontaminasi virus influenza. Hindari sering-sering menyentuh daerah mulut dan hidung pada musim ini. Kabar baiknya, virus ini dapat dilemahkan dan ditekan risiko penularannya oleh sinar matahari, sabun, dan desinfektan.

4. Disentri
Pada anak balita, disentri dapat disebabkan infeksi protozoa parasit. Ketika musim hujan datang, disentri mudah menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala utamanya disentri berupa diare, namun bisa juga BAB disertai lendir atau darah. Tubuh pun biasanya merasa demam.

5. Demam Berdarah Dengue
Sampah (kaleng, stoples, dan kemasan makan lain) bisa terisi air hujan dan menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti. Di awal infeksi, orang yang menderita DBD akan mengalami demam disertai sakit kepala, sakit perut, dan nyeri sendi. Dapat muncul juga bintik-bintik merah pada kulit, mimisan, perdarahan gusi dan lain-lain.

6. Tifus
Kuman pemicu tifus banyak berada dalam tanah dan air kotor yang tergenang dan dapat berpindah ke makanan atau minuman, hingga masuk ke dalam saluran pencernaan dan menyebabkan radang usus halus, akibat yang ditimbulkan adalah demam tinggi, tubuh terasa menggigil, lemah, letih, dan sakit perut disertai mual danmuntah.

Foto: Shutterstock

  BACA JUGA

Seberapa Perlu si Kecil Diberi Vaksin Demam Berdarah?

pemberian Vaksin demam berdarah juga direkomendasikan oleh IDAI efektif untuk menurunkan risiko demam berdarah yang parah. Perlindungan ini bisa bertahan hingga beberapa tahun.

Artikel30/11/2023

Musim Kemarau Tiba, Mengapa Banyak Anak Alami Flu dan Batuk?

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa banyak anak mengalami flu dan batuk ketika musim kemarau tiba.

Artikel09/08/2023

Anak Bolak-balik Flu? Waspadai Penularan Flu dalam Rumah!

Ada beberapa alasan mengapa penularan flu sering terjadi di dalam rumah. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu mencegah penularan flu di dalam rumah:

Artikel26/07/2023